♥ Goresan Tinta Pink ♥

Just Blogger Templates

Minggu, 10 Juni 2012

Queenela


*Persahabatan kita akan indah pada waktunya bukan berakhir sampai sini saja. Suatu saat nanti kita akan bertemu dengan suasana dan penampilan berbeda*


 “Dito bangun, sudah siang nanti kamu terlambat!”  teriakan mama membuyarkan mimpi indah dito dengan gadis cantik entah siapa
Dengan mata yang masih berat Dito berjalan keluar kamar dan bergegas mandi dari pada diomeli mama lagi. Hanya dalam waktu kurang dari 5 menit Dito telah rapi dengan seragam barunya. Seragam SMA, hari pertama setelah melewati masa orientasi siswa yang bikin mules setiap hari gara-gara senior kurang kerjaan yang menjdita Dito bulan-bulanan. Salah satu dalang dari semua ini adalah Vicky, kaka kelas Dito saat SMP. Dito yang saat itu murid baru malah mengerjai kakak kelasnya alhasil Vicky menyimpan dendam kesumat pada Dito, sayangnya Dito kini sendiriann dan dan dapat melawan.
Rasa malas yang luar biasa masih singgah dihatinya, entah setan macam apa yang terus saja menghasutnya malas kesekolah apa mungkin karna kekesalannya pada beberapa hari ini atau hal lain. Dito masih saja berjalan dengan menendangi kerikil tak bersalah dihadapannya.
Ditengah pelajaran biologi Dito melayang terbang merasuki lamunan indahnya tak peduli guru setengah baya itu dengan antusias memperkenalkan dirinya. Yang ada dalam fikiran Dito adalah Queen, sahabat karibnya semasa SMp yang membuat sekolah adalah surge baginya, tak pernah ada rasa bosan yang menyambanginya kala itu, yaa,,  Queen yang sedang dipikirkannya, Queen memang seperti ratu layaknya nama yang dia punya, sayangnya bukan seoran ratu cantik nan anggun yang menjadi idola banyak pria, melainkan seorang ratu tawuran,, yaa,, ratu tawuran.
Sebulan bergelut dengan rasa bosan yang merajalela, Dito ingin rasanya pindah sekolah ketempat Queen berada tapi taka da yang tau dimana Queen pindah, benar-benar mendadak, hanya sepucuk surat singkat yang dia berikan.
*Persahabatan kita akan indah pada waktunya bukan berakhir sampai sini saja. Suatu saat nanti kita akan bertemu dengan suasana dan penampilan berbeda*
Dito berulang kali membaca surat itu berharap ada keajaiban datangnya ratu tawuran itu, sebenarnya tidak ada yang menarik pada diri Queen, tinggi minim yang dia punya dengan badan gemuk dipadukan dengan rambut ikalnya, bukan tipe wanita ideal apalagi kebiasaannya yang memakai kaos kebesaran dengan celana jins robek pada lututnya. Tak ada yang menawan dari penampilannya tapi bagi Dito tak ada sahabat sehebat Queen.

Pelajaranpun usai Dito segera pulang ingin melempar badannya keranjang empuk dan tidur pulas untuk sejenak bebas dari kebosanan yang dia rasakan.  Satu langkah menuju pintu rumahnya terdengar suara mama dan entah siapa sedang ngobrol. Rasa malas yang semakin besar dan kali ini untuk pertama kalinya dito malas memasuki rumahnya sendiri. Mau tidak mau Ditopun melangkahkan kak memasuki rumahnya berharap mama tidak menyuruhkan berrkenalan dengan temannya ataupun anak temannya. Sayangnya Dito tidak beruntung. Mama cepat memanggilnya saat kaki Dito telah sampai dia anak tangga. Terpaaksa Dito menoleh dan berjalan kearah mama.
“Dito ini kenalin, tetangga sebelah kita, baru pindah tadi pagi, ini tante Rita dan anak perempuannya.” Kata mama panjang lebar. Dito menjabat tangan tante Rita dan Queenela.
“hai To, gimana kabarmu sekarang, gak nyangka yah kita ketemu secepet ini.”
“iya, ma Dito kekamar dulu yah.” Jawab Dito dengan wajag bingung.
Dito terbangun dengan teriakan super keras mama, dengan rasa kantuk yang mnjalar diseluruh tubuhnya, ingin rasanya tetap bersembunyi dibalik selimut tapi apa daya mama sudah teriak-teriak karna takut Dito terlambat sekolah.
“back to the boring activity.” Gumamnya dalam hati saat melangkahnya kaki kelaur dari rumah menuju tempatnya menuntut ilmu yang lebih sering ditto gunakan untuk melamun.
Bel masuk berbunyi tanda-tanda  kemalangannya akan dimulai, maklumlah Dito gak punya temen yang diajak cari gara-gara, dan gara-gara terkenala bandel minta ampun pas SMP ngebuat Dito gak punya temen.
“his To.” Sapa gadis cantik duduk disebelahnya.
“kamu yang kemren dirumah kan.”
“iya, bolehkan aku duduk disampingmu lagi?”
“boleh, tapui kamu mau duduk sama anak bandel kayak aku?” Dito balik bertanya pada Queenela dan membuat Queenela terkekeh.
“kamu masih tetep bandel, tapi kok diem gitu. Oh ya, akhirnya kita bisa bareng lagi yah” Jawab gadis cantik bermata indah itu
 “emang kita pernah kenal.” Tanya Dito dengan wajah bingung memperhatikan wanita cantik dihadapannya.
“secepet itu yah lupa sama sahabat sendiri, aku Queenela.”  Jawabnya dengan senyuman manis menambah binggung raut wajah Dito
“setau ku sahabatku itu Queen buka Queenela”
“Queenela itu Queen, aku Queen si ratu tawuran.” Kata Queenela yang membuat mata dito terbelalak


“gak mungkin, Queen itu gemuk, mukanya jerawatan, rambutnya ikal, kalo pergi selalu pake celana jins yang lututnya robek, pake kaos oblong dan sepatu kets butut, bukan cewek langsing, putih bersih,wangi, pake drees apalagi pake higheels kayak kamu kerumah kemaren.” Jawab Dito panjang lebar
Queenela tersenyum dan berkata “this is me.”
Sepanjang pelajaran mereka bercerita mengingat masa lalu yang pernah mereka lalui bersama. Tentang Queenela, tentang Dito, tentang persahabatan mereka.
Entah rasa apa yang singgah dalam hati Dito, semangatnya bersekolah berubah drastic, walaupun Queenela bukan lagi Queen ratu tawuran tapi ditto tetap senang dengan keberradaan Queenela. Queenela merubah kisah Dito yang monoton dan penuh keluh kesah menjadi bahagia, sahabatnya yang membuatnya kembali ceria, persahabatan mereka memang indah tapi mereka sadar ada sesuatu yang berbeda dalam diri mereka, perasaan aneh yang terus bergejolak didalam dada.
Rasa kagum pada makhluk indah dihadapannya semakin hari semakin mendrea. Setiap malam sebelum tidur hanya Queenela yang ada dalam fikiran Dito, entah virus apa yang mnyerang dirinya, tetangga barunya itu selalu membuatnya terpana, kecantikannya, tutur lembutnya, perubahan Queenela membuahkan hasil yang luar biasa, memikat banyak lelaki termasuj Dito, walaupun saingan Dito adalah Vicky sang musuh bebuyutan Queenela dan Dito saat SMP, tapi sekarang malah menjadi saingan terberat Dito, Dito masih saja memikirkan Queenela,, Queenela,, dan Queenela, gadis cantik bermata coklat yang begitu menawan.
Suatu senja yang indah, ditengah taman kota terlihat dua anusia asyik berbicara, entah apa yang mereka perbincangkan, sesekali binary mata indah terlihat jelas terserang matahari.

“Queen, kenapa kamu berubah?”
“paksaan dari oaring tua, tapi aku sadar ini yang lebh baik buat aku, karna aku seorang wanita dan harus menjadi wanita, seperti nama ku, orang tua ku ingin aku menjadi ratu, bukannya ratu tawuran, tapi ratu,  wanita cantik yang anggun yang kelak akan mendampingin seorang raja dalam keluarga.” Jawab Queenela
“kamu memang benar-benar  berubah. Kamu yang tomboy menjadi kamu yang cantik dan feminin, aku ingin ada satu perubahan lagi dalam dirimu,” kata Dito seraya menatap mata queenela
“apa?”
“aku ingin kamu berubah, bukan lagi menjadi sahabatku tetapi menjadi kekasihku.” Kata Dito membuat jantung Queenela semakin kencang berdetak
“aku juga ingin perubahan dalam dirimu.  Aku ingin kamu menjadi lelaki yang baik, menjadi pemimpi yang bijaksana, dan menjadi,,” Queenela terdiam sesaat
“menjadi apa?”
“menjadi kekasihku dan gak akan menyebutku ratu tawuran lagi.”
“pasti. Aku pasti menjadi kekasih terbaik, akan selalu menjaga dan melindungimu. Sekarang kamu bukan lagi ratu tauran, tapi kamu Queenela Asha Avara kini menjadi Ratu di hatiku.” Bisik Dito
Kebahagiaan terpancar dalam mata mereka, sepasang kekasih yang mencoba menjalin tali kasih yang berbeda dari sebelumnya.  Ditopun merengkuh mesra Queenela dalam pelukannya tak pedul matahri melihatnya dengan malu dan bersembunyi dibalik awan karna kebahagian terbesar sedang dirasakan dua insan yang saling mencinta.


0 komentar:

Posting Komentar