♥ Goresan Tinta Pink ♥

Just Blogger Templates

Jumat, 15 Juni 2012

Gerimis ini bukan Hujan


*Bukan hanya hujan yang menimbulkan pelangi.
 Gerimis inipun bukan karna Hujan*


                Tepat pukul 5 pagi ponsel ku berbunyi, ternyata laki-laki yang aku sayangi mmebangunkanku, bergegas aku mengangkat telfonnya tak lama kemudian kami menutupnya dan sepakat bersiap-siap. Aku turun dari tempat tidurku menuju dapur memasak bekal untu kita.
                “Petualangan hari ini pasti menyenangkan.” Gumamku dalam hati sambil menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhk sebelum menempuh perjalanan panjangku
                Tepat pukul 6 Dia sudah datang, aku berlari membukakan pintu mempersilahkannya masuk dan meyuruhnya menunggu sebentar. Udara segar merasuk dalam tubuhku saat aku membuka pintu. Tak lama setelah itu perjalanan dimulai, udara pagi ini sangat dingin sampai menusuk tulangku, aku memeluknya erat sepanjang jalan agar mendapat kehangatan.
Setelah menempuh satu jam perjalanan kami beristirahat disuatu tempat untuk sarapan, ya,, sarapan masakanku, dengn lahap kami menyantap bekal itu, dengan sendau gurau disela-sela suapan nasi. Perjalanan masih panjang jadi gak bole berlama-lama ditempat ini.
Kebahagiaan yang terasa disepanjang perjalanan, membayangkan keindahan yang akan kami dapatkan, Kami suka ini Berpetualang untuk mendapatkan suatu kepuasan memandang kindahan alam yang tergambar cantik oleh sang pencipta. Dengan bekal maps diponsel kamipun nekat mengunjungi tempat itu. Perjalanan ini sangat amat panjang, sampai menemui titik terang.
Perjalanan belum selesai, tak cukup pengorbanan jauh menempuh jarak ratusan KM dengan sepeda, tapi kami harus berjalanan lumayan jauh menyusuri jalan setapak dan beberapa kali turun melintasi sungai, sunguh-sunguh pengorbanan tapi tak apalah asalkan yang kami dapat memuaskan. Dengan dipandu seorang guide penduduk lokal setempat bersusah payah menempuh medan yang berat. Akibat longsor dan kurangnya perhatian pemerintah setempat jalan setapat yang menjadi akses utama jadi terputus.
Dikelilingi hutan tropis yang lebat, dengan air sungai yang bening dan dingin. Lelah menghampiri terlebih pacarku yang membawa ransel berisi baju kami. Bisa dibilanh dipos terakhir banyak warga setempat menawarkan payung, aku gak mengerti buat. Ternyata yang ada dihadapanku benar-benar indah, air terjun setinggi 50 meter dari atas tebing yang berjatuhan menimpa bebatuan, seperti hujan membasahi tubuh, menimbulkan pekangi-pelangi dari percikannya. Bukan hanya hujan yang menimbulkan pelangi. Gerimispun tak hanya karna hujan. Gerimis kecil yang menyegarkan tubuh ini.  Percikan indah air yang mengalir deras. Guyuran bulir-bulir indah itu menimbulkan kekaguman, aku tak kuasa menahan kesenangan ditempat ini. Aku berteriak kesenangan dengan lompat-lompat kecil layaknya anak kecil.
Keindahan yang kami dapatkan, kekaguman yang kami rasakan jauh lebih besar dari sebelumnya, aier terjun utama berada diantara tebing yang menjulang tinggi, seperti berada dalam setengah tabung, Hanya ada kami berdua dan tentu saja tour guide kita ditempat ini. Puas berfoto-foto akhirnya kami mencoba mandi. Dibawah air terjun ini dia mengucapkan sesuatu, sesuatu yang sangat roamantis, sesuatu yang tak akan terlupa dibawah guyuran air terjun madakaripura.
Keindahan yang kita rasakan tertangkap kamera terindah didunia,, terbagus dari kamera paling bagus, termahal dari kamera paling mahal, kamera yang kita punya, dengan fokus paling sempurna, tersimpan dalam memori otak kita, kamera paling sempurna, mata kita, yang mengabadikan semua keindahan sebenarnya. Aku dan Kamu Bahagia,,
I love touring,, I love Travelling, I love photography, n I love when I’m with You..
               


0 komentar:

Posting Komentar